web stats
Lompat ke konten
Home » Blog » Umum » Pengertian Frekuensi, Amplitudo dan Resonansi

Pengertian Frekuensi, Amplitudo dan Resonansi

Pengertian Frekuensi, Amplitudo dan Resonansi

Pengertian Frekuensi, Amplitudo dan Resonansi – Kita dapat mendengar bunyi-bunyian yang ada di sekitar kita, karena kita memiliki indera pendengaran berupa terlinga. Prosesnya, bunyi merambat melalui udara, kemudian tertangkap oleh telinga.

Tinggi rendahnya atau kuat lemahnya bunyi, ditentukan oleh frekuensi, ampilitudo maupun resonansi.

Nah, pada bahasan kali ini, kita akan mengenal pengertian frekuensi, amplitudo dan resonansi.

Frekuensi

Secara bahasa, pengertian frekuensi adalah ukuran jumlah terjadinya sebuah peristiwa dalam satuan waktu. Umumnya satuan waktu tersebut menggunakan hertz.

Apa Kamu pernah mendengar suara yang begitu melengking, maupun terlalu rendah?

Jika pernah, hal itu disebabkan karena banyaknya getaran bunyi tersebut, atau yang dikenal dengan istilah frekuensi.

Semakin banyak getaran yang dihasilkan bunyi, maka frekuensinya semakin besar. Dengan begitu, maka bunyi akan terdengar tinggi.

Berdasarkan frekuensinya, bunyi terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Infrasonik

Infrasonik merupakan bunyi yang terdengar begitu rendah, karena memiliki frekuensi di bawah 20 getaran per detik.

Karena suaranya yang terlalu rendah, sehingga manusia tidak dapat menangkap bunyi dalam frekuensi ini. Namun, beberapa hewan seperti anjing dan jangkrik mampu menangkap suara infrasonik ini.

2. Audiosonik

Audiosonik merupakan bunyi yang dapat didengar oleh manusia. Memiliki rentang frekuensi antara 20 sampai 20.000 getaran per detik.

Artinya, suara-suara yang biasa kita dengar sehari-hari adalah suara audiosonik. Misalnya musik, suara teman berbicara, maupun bunyi-bunyian lain.

Tidak cuma manusia saja, hewan lain juga dapat mendengar audiosonik, seperti lumba-lumba, anjing, jangkrik, kelelawar dan lainnya.

3. Ultrasonik

Diantara semua jenis bunyi di atas, ultrasonik merupakan yang paling tinggi. Suara ini memiliki getaran di atas 20.000 getaran per detik.

Suara setinggi ini tidak dapat didengar oleh manusia, namun beberapa hewan dapat mendengar suara ultrasonik ini, seperti kelelawar dan lumba-lumba. Kemampuan pendengaran ultrasonik ini dimanfaatkan oleh kelelawar untuk mencari makan dan sistem navigasi.

Di era modern ini, bunyi ultrasonik dikembangkan dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya pada kapal selam, gelombang ultrasonik berguna pada alat sonar untuk mengetahui kedudukan kapal selam di permukaan laut.

Dalam dunia medis, gelombang ultrasonik juga kerap digunakan, salah satunya untuk alat USG (Ultrasonography), yaitu alat untuk mengetahui janin di dalam kandungan.

Baca Juga:

Amplitudo

Selain frekuensi, kita sekarang akan bahas pengertian amplitudo. Kuat atau lemahnya suatu sumber bunyi bergantung pada simpangan getar atau amplitudo. Makin besar amplitudo, maka akan semakin keras bunyi yang dihasilkan.

Secara bahasa, pengertian amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang.

Contoh sederhananya, ada pada volume radio atau televisi. Jika Kamu menekan tombol volume yang terdapat pada televisi atau radio, itu berarti Kamu sudah memainkan amplitudo tersebut. Maka suara akan menjadi besar atau sebaliknya.

Kekuatan bunyi dapat diukur dengan satuan desibel. Kalau suara yang didengar begitu keras, maka akan merusak gendang telinga, sangat berbahaya. Suara yang aman didengar manusia di bawah 75 desibel. Sedangkan suara berbahaya yang di atas 120 desibel, jika didengar terus-menerus akan menyebabkan ketulian.

Contoh suara di atas 120 desibel seperti suara pesawat yang lepas landas. Suara tersebut memiliki amplitudo yang sangat besar, sehingga bunyinya terdengar sangat keras.

Baca Juga: Contoh Gaya Kontak dan Nonkontak

Resonansi

Saat terjadi hujan dan petir, apakah Kamu pernah melihat kaca-kaca rumahmu bergetar?

Jika pernah, maka Kamu sedang melihat gejala resonansi.

Tapi mengapa itu bisa terjadi? Padahal jarak antara petir dan rumah Kamu itu begitu jauh?

Begini penjelasannya, ketika petir menyambar, petir menggetarkan udara yang ada disekitarnya. Udara terus bergetar dengan cepat, menyebabkan energi yang dapat menggetarkan kaca jendela. Gejala seperti ini disebut resonansi.

Contoh resonansi lainnya terdapat pada kentongan. Kentongan mengeluarkan suara yang nyaring karena dibuat rongga pada bagian tengahnya, kalau rongganya diperbesar, maka suaranya akan lebih keras.

Baca Juga: Manfaat Gaya Magnet dan Gaya Gravitasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Sekarang kalian sudah tahu pengertian frekuensi, amplitudo dan resonansi. Jika belum paham, coba baca kembali uraian di atas sampai kalian memahaminya dengan baik.