Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Buddha paling terkenal di Nusantara. Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya rneliputi hampir seluruh Pulau Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Semenanjung Melayu, Selat Malaka, Selat Karimata, dan Selat Sunda.
Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya tercapai ketika dipimpin oleh Raja Balaputradewa. Balaputradewa merupakan raja yang berani dan pantang menyerah.
Sri Maharaja Balaputradewa adalah anggota Wangsa Sailendra yang menjadi raja Kerajaan Sriwijaya.
Menurut prasasti Nalanda, Balaputradewa adalah cucu seorang raja Jawa yang dijuluki Wirawairimathana (penumpas musuh perwira).
Prasasti Nalanda menyebut Balaputradewa sebagai raja Suwarnadwipa, yaitu nama kuno untuk pulau Sumatra. Karena, pada zaman itu pulau Sumatra identik dengan Kerajaan Sriwijaya, maka para sejarawan sepakat bahwa Balaputradewa adalah raja Sriwijaya.
Pendapat yang paling populer menyebutkan Balaputradewa mewarisi takhta Kerajaan Sriwijaya dari kakeknya (pihak ibu), yaitu Sri Dharmasetu. Namun, ternyata nama Sri Dharmasetu terdapat dalam prasasti Kelurak sebagai bawahan Dharanindra yang ditugasi menjaga bangunan Candi Kelurak.
Sriwijaya di Bawah Kepemimpinan Balaputradewa
Di bawah kepemimpinan raja Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim karena mempunyai armada laut yang tangguh dan wilayah perairan yang luas.
Balaputradewa membangun armada laut yang tangguh agar jalur pelayaran yang melalui Sriwijaya aman sehingga pedagang yang singgah.
Banyaknya pedagang yang singgah meningkatkan perekonomian kerajaan. Pembayaran upeti, pajak, maupun keuntungan dari hasil perdagangan juga semakin bertambah sehingga kesejahteraan rakyat meningkat.
Dengan armada laut yang kuat, keutuhan wilayah juga terjaga. Dengan demikian, Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.
Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha karena di Sriwijaya terdapat perguruan tinggi agama Buddha.
Selain itu, Sriwijaya dikenal sebagai pusat perdagangan karena Ibukota Palembang merupakan jalur perdagangan sehingga banyak kapal yang singgah.
Baca Juga: