Berita HOAX Kian Meresahkan, Begini Cara Menyikapinya – Semakin menjamurnya internet di masyarakat, menimbulkan bermacam efek yang positif maupun negatif.
Salah satu efek negatif yang begitu kental adalah merebaknya berita bohong alias HOAX.
Sebenarnya, kabar bohong semacam ini sudah ada sejak lama, namun seiring meningkatknya pengguna media sosial, kabar tak benar ini lebih mudah untuk disalurkan.
Sayangnya, masih banyak yang mempercayai dan tidak cermat dalam memilah berita yang beredar. Terlebih, tidak menelusuri sumber penulisan, atau tidak menyortir kabar tersebut dari media kredibel atau “abal-abal”.
Keadaan tersebut diperparah dengan tombol “berbagi” yang memudahkan pembaca untuk menyebarkan berita ke grup, atau kepada siapapun yang mereka sukai. Pada akhirnya, kabar akan tersiar lebih cepat dan menjamur tak terkendali.
Memang sulit untuk menekan berita HOAX yang beredar di masyarakat, namun, sebagai pengguna internet atau media sosial yang baik, alangkah bijaknya jika Anda mengikuti tips-tips di bawah ini untuk menyikapi berita HOAX.
Lihat Dari Mana Berita Itu Berasal
Pertama, Anda bisa dengan mudah mengindentifikasi suatu kabar, yaitu dengan melihat siapa yang merilisnya. Apakah media tersebut kredibel, atau tidak.
Media-media kredibel dapat mempertanggung jawabkan apa yang mereka tulis dan mereka rilis. Sehingga, mereka tidak dapat semaunya menerbitkan kabar yang tak jelas maksud dan asal-usulnya.
Telusuri Sumber Penulisan
Selanjutnya, Anda dapat menelusuri sumber asli berita tersebut. Biasanya, jenis penulisan tertentu mencantumkan sumber berita untuk mendukung keabsahannya.
Dari situ, Anda bisa melacak sampai ke sumber utama penulisan. Dan Anda bisa menilai sendiri kredibilitas sumber tersebut, serta validitasnya.
Menyadari Efek yang Akan Terjadi
Kalau poin ini memang kembali ke diri Anda masing-masing. Jadi, sekalipun terdapat kebenaran dari sebuah berita, Anda perlu memikirkan apa yang akan terjadi jika Anda membagikannya.
Maksudnya, apakah Anda akan membawa kebaikan dengan menyebarkan berita itu, atau justru sebaliknya, menambah rasa kebencian terhadap pihak-pihak tertentu.
Anda perlu ingat, tidak semua orang mampu mencerna suatu bahasan dengan pemikiran yang jernih, banyak juga orang yang menanggapi suatu kabar dengan mengandalkan emosi. Untuk itu, sebaiknya Anda berpikir dua kali jika ingin menyebarkan suatu kabar.
Apalagi ingin menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya, alih-alih ingin menyebarkan kebaikan, justru akan menyebar fitnah jika terbukti berita tersebut bohong.
Periksa URL Halaman
Banyak masyarakat awam yang belum tahu apa itu URL dan di mana letaknya. Singkatnya, URL itu adalah Uniform Resource Locator yang terletak di bagian atas browser.
URL ini juga merupakan identitas website yang bisa ditelusuri saat Anda mengetikkannya secara langsung di browser.
Anda perlu cermat melihat URL suatu website, misalnya jika sumber tersebut dari media ternama seperti Kompas misalnya. URL asli mereka adalah kompas.com. Jadi, kalau Anda menemukan berita mengatasnamakan Kompas tapi URL-nya Kompas.me, kompas.blogspot,com dan semacamnya, sudah dipastikan itu bukan berasal dari situs resmi mereka.
Baca Juga: 5 Cara Agar Selalu Bersyukur Setiap Saat
Tidak Mudah Terhasut Isi Berita
Mungkin Anda sering mendapatkan broadcast yang kurang lebih isinya seperti ini:
“Tolong sebarkan kabar ini jika…..”
Jika menemui isi broadcast yang semacam itu, sebaiknya Anda baca baik-baik isi materi secara mendalam dan telusuri sumbernya.
Sekalipun beirisi tentang kebaikan, tetapi jika mengandung unsur kebohongan buat apa?
Hati-hati dengan membaca broadcast yang modelnya seperti ini, karena mereka akan memainkan emosi Anda, serta meyakinkan pembacanya dengan embel-embel “menurut penelitian…”
Padahal, entah dari penelitian yang mana mereka pun tidak menyebutkannya, sehingga Anda tidak punya kesempatan untuk menelusurinya secara langsung.
Semoga Anda bisa lebih bijaksana dengan memilih berita yang Anda baca, dan tidak terjebak dengan berita HOAX yang marak beredar.