web stats
Lompat ke konten
Home » Blog » Kuliner » Apakah Ikan Buntal Bisa Dimakan? Ini Jawaban Lengkapnya yang Wajib Kamu Tahu!

Apakah Ikan Buntal Bisa Dimakan? Ini Jawaban Lengkapnya yang Wajib Kamu Tahu!

apakah ikan buntal bisa dimakan

Apakah Ikan Buntal Bisa Dimakan? Ini Jawaban Lengkapnya yang Wajib Kamu Tahu! – Kalau kamu pernah nonton acara dokumenter kuliner Jepang atau lihat video-video masak ekstrem di internet, mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan ikan buntal. Ikan dengan bentuk tubuh menggemaskan tapi juga menyeramkan ini sering kali bikin orang bertanya-tanya: apakah ikan buntal bisa dimakan?

Pertanyaan ini sebenarnya nggak bisa dijawab cuma dengan “iya” atau “tidak”. Karena kenyataannya, ikan buntal itu adalah salah satu bahan makanan paling kontroversial di dunia. Ada yang bilang enak banget, tapi ada juga yang bilang makan ikan buntal bisa bikin kamu tewas dalam hitungan jam kalau nggak hati-hati.

Nah, daripada kamu penasaran terus, yuk kita bahas tuntas dalam artikel ini. Kita bakal kulik mulai dari kandungan racunnya, cara pengolahannya, sampai negara mana saja yang melegalkan konsumsi ikan buntal. Siap? Yuk, lanjut!

Kenalan Dulu Yuk Sama Ikan Buntal

Sebelum kita terlalu jauh ngomongin soal bisa atau nggaknya dimakan, kita kenalan dulu sama ikan satu ini. Ikan buntal, atau yang dalam bahasa Inggris disebut “pufferfish”, adalah jenis ikan dari famili Tetraodontidae. Nama ini berasal dari kata Yunani “tetra” yang artinya empat, dan “odous” yang berarti gigi. Kenapa gigi? Karena ikan ini punya empat gigi besar yang menyatu membentuk semacam paruh, digunakan untuk memecahkan cangkang kerang atau kepiting yang jadi makanannya.

Ikan buntal dikenal dengan kemampuannya untuk menggembungkan tubuhnya jadi bola ketika merasa terancam. Tapi bukan cuma kemampuan “mengembang” itu aja yang bikin dia unik. Yang paling bikin heboh adalah fakta bahwa sebagian besar ikan buntal mengandung racun mematikan yang disebut tetrodotoxin. Racun ini 1.200 kali lebih kuat dari sianida. Jadi, jangan main-main.

Apakah Ikan Buntal Bisa Dimakan? Jawabannya: Bisa, Tapi…

Sekarang kita masuk ke pertanyaan utama: apakah ikan buntal bisa dimakan? Jawabannya adalah: bisa, tapi sangat berisiko.

Di Jepang, ikan buntal dikenal sebagai “fugu” dan dianggap sebagai makanan mewah. Nggak semua orang bisa mengolah fugu. Bahkan, untuk bisa menyajikannya di restoran, seorang koki harus menjalani pelatihan bertahun-tahun dan mendapatkan lisensi resmi dari pemerintah. Kenapa ribet banget? Karena kalau salah mengolah, racun tetrodotoxin yang terkandung di organ-organ tertentu seperti hati, ovarium, dan kulit bisa menyebabkan kematian seketika.

Jadi sebenarnya, bagian dagingnya itu aman dimakan kalau sudah dibersihkan dengan cara yang tepat. Tapi masalahnya, nggak semua orang punya keahlian atau akses ke ikan buntal yang aman dikonsumsi. Makanya, banyak negara yang melarang atau sangat membatasi penjualan dan penyajian ikan buntal.

Fakta Tentang Racun Tetrodotoxin: Bahaya yang Mengintai

Kalau kamu masih penasaran kenapa ikan buntal bisa begitu berbahaya, jawabannya ada di tetrodotoxin. Racun ini menyerang sistem saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan, gangguan pernapasan, bahkan kematian. Yang bikin ngeri adalah nggak ada penawar untuk racun ini. Satu-satunya cara untuk bertahan adalah penanganan medis cepat dan dukungan pernapasan sampai tubuh bisa mengeluarkan racun itu sendiri.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tetrodotoxin bisa menyebabkan gejala dalam waktu 20 menit sampai 4 jam setelah dikonsumsi. Gejalanya mulai dari mati rasa di bibir dan lidah, pusing, mual, muntah, sampai kesulitan bernapas. Dalam kasus parah, bisa menyebabkan kematian hanya dalam waktu 6 jam.

Data dari Ministry of Health, Labour and Welfare Jepang menunjukkan bahwa setiap tahun ada kasus keracunan fugu, meski jumlahnya menurun karena kontrol yang ketat. Sekitar 50 kasus dilaporkan per tahun, dan sekitar 5% di antaranya berujung fatal.

Negara Mana Saja yang Memakan Ikan Buntal?

Meskipun berisiko, ikan buntal tetap dikonsumsi di beberapa negara. Yang paling terkenal tentu saja Jepang. Di sana, makan fugu dianggap sebagai pengalaman kuliner yang eksklusif. Restoran yang menyajikan fugu harus mendapatkan izin, dan hanya koki bersertifikat yang boleh menyiapkannya.

Selain Jepang, Korea Selatan juga mengonsumsi ikan buntal, terutama jenis yang kurang beracun seperti Takifugu. Di Cina, terutama di wilayah pesisir, fugu juga menjadi bagian dari menu restoran kelas atas. Namun, ada regulasi yang ketat untuk memastikan keamanan konsumen.

Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) mengatur impor ikan buntal dengan sangat ketat. Hanya fugu dari Jepang yang diproses oleh perusahaan bersertifikasi yang boleh masuk. Bahkan, beberapa negara bagian melarang konsumsi ikan buntal secara total karena khawatir dengan bahaya racunnya.

Bagaimana Proses Menyiapkan Ikan Buntal Agar Aman Dimakan?

Ini dia bagian yang paling menarik. Kenapa ada yang tetap mau makan ikan yang jelas-jelas beracun? Karena ternyata, dengan teknik pengolahan yang benar, ikan buntal bisa menjadi makanan yang lezat dan aman dikonsumsi.

Koki fugu harus tahu persis bagian mana yang mengandung racun. Biasanya, organ dalam seperti hati, ovarium, dan usus dibuang dengan sangat hati-hati. Proses pembersihannya harus dilakukan secara higienis dan tepat, karena racun bisa menyebar ke daging jika salah potong.

Di Jepang, koki fugu mengikuti pelatihan selama 2–3 tahun. Mereka diuji dengan teori dan praktik, termasuk menyajikan ikan buntal langsung ke penguji. Kalau salah langkah, mereka bisa gagal ujian, dan itu artinya tidak boleh menyentuh fugu secara profesional. Begitu ketatnya, demi memastikan keselamatan pelanggan.

Rasa Ikan Buntal: Enak atau Hanya Sensasi?

Kamu mungkin bertanya, “Kenapa sih orang nekat banget makan fugu? Emangnya seenak apa?”

Nah, ini juga jadi topik perdebatan. Ada yang bilang rasanya lembut dan sedikit manis, dengan tekstur yang kenyal tapi halus. Fugu biasanya disajikan dalam bentuk sashimi (iris tipis mentah), digoreng, atau direbus dalam hot pot.

Tapi ada juga yang bilang bahwa rasa fugu itu sebenarnya cukup hambar. Sensasi makan fugu lebih karena keunikan dan status sosialnya, bukan karena rasanya yang luar biasa. Ada unsur adrenalin karena tahu kita sedang makan sesuatu yang berpotensi mematikan.

Jadi, apakah kamu makan fugu karena rasa atau karena ingin bilang ke teman-teman bahwa kamu pernah makan “ikan beracun”? Itu pilihan pribadi sih.

Apakah Semua Jenis Ikan Buntal Beracun?

Nggak semua ikan buntal punya kadar racun yang sama. Dari lebih dari 120 spesies ikan buntal di dunia, hanya sebagian yang sangat beracun. Jenis paling populer untuk konsumsi adalah Takifugu rubripes, yang dagingnya dianggap paling aman kalau diolah dengan benar.

Ada juga jenis-jenis ikan buntal yang kadar racunnya sangat rendah atau bahkan tidak beracun sama sekali, tergantung habitat dan makanannya. Menurut beberapa studi, racun tetrodotoxin bukan berasal dari tubuh ikan buntal sendiri, tapi dari bakteri yang mereka konsumsi lewat makanan seperti plankton dan hewan laut kecil.

Makanya, ikan buntal yang dibesarkan di penangkaran dengan makanan tertentu bisa jadi tidak beracun. Tapi tetap saja, ini bukan berarti kita bisa sembarangan makan ikan buntal dari laut. Perlu pengujian dan pengawasan ketat untuk memastikan tingkat keamanannya.

Bagaimana di Indonesia? Boleh Makan Ikan Buntal Nggak?

Di Indonesia, ikan buntal sebenarnya cukup sering ditemukan, terutama di perairan tropis seperti Laut Jawa, Selat Makassar, dan wilayah Indonesia Timur. Tapi di sini, ikan buntal belum menjadi bagian dari budaya kuliner secara umum.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia sendiri menyatakan bahwa konsumsi ikan buntal tidak dianjurkan karena berisiko tinggi. Bahkan, beberapa kasus keracunan di Indonesia telah terjadi akibat masyarakat yang salah mengolah ikan buntal hasil tangkapan sendiri.

Jadi, meskipun secara teknis ikan buntal bisa dimakan, di Indonesia belum ada regulasi ketat yang mengatur pengolahannya. Kalau kamu bukan koki profesional dan nggak punya pengalaman, lebih baik hindari konsumsi ikan ini.

Jadi, Apakah Ikan Buntal Bisa Dimakan?

Balik lagi ke pertanyaan awal: apakah ikan buntal bisa dimakan? Jawabannya adalah bisa, tetapi hanya dengan pengolahan yang sangat hati-hati oleh ahlinya.

Kalau kamu tinggal di Jepang atau negara lain yang punya regulasi ketat dan koki bersertifikat, kamu bisa mencoba sensasi makan fugu dengan aman. Tapi kalau kamu tinggal di negara yang belum punya kontrol ketat seperti Indonesia, sebaiknya jangan coba-coba makan ikan buntal dari laut tanpa tahu cara membersihkannya.

Ikan ini bukan bahan masakan yang bisa diolah sembarangan. Risikonya terlalu besar. Bahkan salah sedikit aja bisa berujung maut.

Sebagai pecinta kuliner, kita memang kadang tergoda buat mencoba sesuatu yang unik atau ekstrem. Tapi kita juga harus bijak. Makan enak itu penting, tapi selamat dan sehat jauh lebih penting.

Jadi, kalau ada teman yang nawarin kamu makan ikan buntal hasil pancingan sendiri, kamu sudah tahu harus jawab apa, kan?

Gimana, masih penasaran mau coba makan fugu?

Baca Juga: