Perjuangan Penambang Belerang di Kawah Ijen – Gunung Ijen atau iebih dikenal Kawah ljen terletak di antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowaso, Jawa Timur.
Di puncak gunung tersebut, terdapat kawah yang dinamakan Kawah Ijen.
Ketika kita berada di puncak gunung atau bibir kawah akan terlihat danau indah berwarna hijau kebiruan berselimut kabut dan asap belerang di dasar kawah.
Di sanalah tempat para penambang belerang bekerja.
Perjalanan Menuju Lokasi Penambangan yang Tidak Mudah
Untuk mencapai lokasi penambangan, para penambang menempuh jalan berbahaya setiap harinya. Jalan yang ditempuh sangat curam dan berbatu.
Perjalanan ke puncak Kawah Ijen tersebut ditempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam.
Setelah itu, para penambang harus menuruni bebatuan tebing melalui jalan setapak menuju sumber penghasil belerang.
Selama perjalanan itu pula mereka menghisap asap belerang beracun dari dasar kawah yang terbawa angin.
Sesampai di sumber penambangan, asap putih menyembur dari pipa besi yang terhubung dengan sumber belerang.
Cairan berwarna merah membara dengan panas 600 derajat keluar dan membeku karena udara dingin. Inilah yang membentuk belerang padat berwarna kuning.
Para penambang memotong belerang tersebut menjadi bagian yang lebih kecil dengan bantuan linggis.
Mereka kemudian memasukkan belerang ke dalam keranjang dan membawanya dengan pikulan.
Dengan memikul beban belerang sekitar 40 kg tersebut, para penambang pun harus kembali berjalan menaiki dan menuruni jalan kecil yang berbahaya.
Dengan perjalanan dan beban yang begitu berat, seorang penambang hanya mampu membawa turun belerang sebanyak tiga kali setiap hari.
Semuanya melakukannya dengan semangat. Padahal, penghasilan yang diterima hanya Rp.600 per kilogram.
Perjuangan para penambang belerang Kawah Ijen tersebut mengajarkan kita pentingnya untuk giat bekerja, berusaha dan menghargai hidup.