Cara Menanam Sawit dan Perawatannya – Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama di Indonesia yang dikenal sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Minyak kelapa sawit tidak hanya digunakan untuk kebutuhan pangan seperti minyak goreng, tetapi juga bahan baku berbagai produk industri.
Jika Anda tertarik untuk memulai menanam kelapa sawit, artikel ini akan membahas cara menanam sawit dan perawatannya dengan gaya yang santai dan mudah dipahami.
Kenapa Kelapa Sawit Begitu Populer?
Sebelum masuk ke langkah-langkah penanaman, yuk kita kenali dulu mengapa kelapa sawit begitu diminati! Salah satu alasannya adalah produktivitasnya yang tinggi. Dari satu pohon sawit, Anda bisa mendapatkan hasil yang cukup besar—bahkan 20 hingga 30 ton tandan buah segar (TBS) per hektar per tahun. Selain itu, perawatan kelapa sawit relatif mudah jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya.
Namun, seperti tanaman lainnya, kelapa sawit juga membutuhkan perhatian khusus mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit, hingga perawatannya agar hasil panennya maksimal. Jadi, bagaimana cara menanam sawit yang benar? Simak langkah-langkah berikut!
Cara Menanam Sawit
1. Persiapan Lahan yang Tepat
Langkah pertama adalah memilih lahan yang cocok. Kelapa sawit tumbuh optimal di tanah yang subur dengan pH antara 4,0–6,0. Pastikan lahan memiliki drainase yang baik, karena genangan air bisa merusak akar tanaman. Idealnya, wilayah yang cocok untuk kelapa sawit memiliki curah hujan tahunan antara 2.000–3.000 mm dan suhu rata-rata 25–28°C.
Setelah memilih lahan, langkah berikutnya adalah membersihkannya dari gulma, batu, atau kayu besar yang mengganggu. Untuk lahan yang cukup luas, Anda bisa menggunakan alat berat untuk efisiensi. Jangan lupa untuk melakukan penggemburan tanah agar akar sawit bisa tumbuh dengan baik.
2. Pemilihan Bibit Kelapa Sawit
Bibit kelapa sawit adalah faktor penting yang akan menentukan hasil panen Anda. Pastikan untuk memilih bibit unggul yang bersertifikat, karena bibit unggul memiliki daya tahan lebih tinggi terhadap penyakit dan menghasilkan buah lebih banyak. Beberapa varietas unggul yang populer di Indonesia antara lain DxP PPKS 540 dan DxP Yangambi.
Saat membeli bibit, perhatikan ciri-cirinya. Bibit yang baik biasanya berumur 8–12 bulan, memiliki daun hijau tua, dan batang yang kokoh. Jangan tergiur dengan harga murah, karena kualitas bibit sangat mempengaruhi produktivitas pohon sawit Anda di masa depan.
3. Jarak Tanam Kelapa Sawit yang Ideal
Salah satu hal penting dalam cara menanam sawit dan perawatannya adalah memperhatikan jarak tanam. Jarak tanam yang ideal untuk kelapa sawit adalah 8–9 meter antar pohon. Mengapa penting? Jarak tanam yang tepat akan memaksimalkan penyerapan cahaya matahari oleh setiap pohon, sehingga pertumbuhannya lebih optimal.
Sistem tanam yang umum digunakan adalah pola segitiga atau persegi. Pola segitiga biasanya dipilih untuk mengoptimalkan jumlah pohon per hektar, sedangkan pola persegi lebih mudah dalam proses perawatan dan panen.
4. Penanaman Bibit
Setelah jarak tanam ditentukan, buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 60x60x60 cm. Sebelum menanam bibit, beri pupuk dasar seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah. Letakkan bibit di tengah lubang dan pastikan akar tidak melipat. Setelah itu, timbun dengan tanah hingga rapat, tetapi jangan terlalu padat agar akar bisa bernapas.
Perawatan Kelapa Sawit
Perawatan kelapa sawit memegang peranan penting dalam memastikan pohon tumbuh sehat dan menghasilkan buah berkualitas. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kelapa sawit:
1. Penyiraman
Pada tahap awal pertumbuhan, kelapa sawit membutuhkan air yang cukup. Pastikan untuk menyiram tanaman secara rutin, terutama saat musim kemarau. Namun, hindari genangan air karena bisa menyebabkan busuk akar.
2. Pemupukan
Pemupukan adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas. Gunakan pupuk NPK, dolomit, atau pupuk organik sesuai kebutuhan tanaman. Pemupukan biasanya dilakukan 3–4 kali setahun. Jangan lupa untuk memantau kebutuhan hara tanah dengan uji laboratorium agar pupuk yang diberikan sesuai.
3. Pengendalian Gulma
Gulma atau tanaman liar dapat menghambat pertumbuhan kelapa sawit karena bersaing dalam menyerap nutrisi. Bersihkan gulma secara berkala menggunakan metode manual atau herbisida. Namun, gunakan herbisida dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman utama.
4. Pemangkasan Daun
Pemangkasan daun tua atau yang tidak produktif penting untuk memastikan tanaman tetap sehat. Daun-daun yang dipangkas juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa untuk menjaga kelembapan tanah.
Berapa Kali Panen Sawit dalam 1 Tahun?
Setelah 3–4 tahun, kelapa sawit mulai menghasilkan buah yang siap panen. Panen kelapa sawit dilakukan setiap 10–14 hari sekali, tergantung tingkat kematangan buah. Dalam satu tahun, panen bisa dilakukan hingga 20–24 kali. Pastikan buah yang dipanen sudah matang sempurna dengan ciri-ciri seperti warna merah kekuningan dan buah yang mudah lepas dari tandan.
1 Pohon Sawit Menghasilkan Berapa Kilo?
Produktivitas kelapa sawit sangat bergantung pada varietas, usia tanaman, dan perawatan yang diberikan. Rata-rata, satu pohon sawit bisa menghasilkan 20–30 kilogram tandan buah segar (TBS) setiap kali panen. Jika dikelola dengan baik, satu hektar kebun sawit bisa menghasilkan sekitar 20–30 ton TBS per tahun. Jadi, semakin baik perawatan, semakin besar pula hasil yang bisa Anda dapatkan!
Tantangan dalam Menanam Sawit
Meski terkesan mudah, ada beberapa tantangan yang mungkin Anda hadapi dalam menanam kelapa sawit, seperti:
- Serangan hama dan penyakit: Hama seperti ulat api atau penyakit seperti busuk pangkal batang bisa mengurangi produktivitas tanaman. Pengendalian hama secara rutin sangat diperlukan.
- Cuaca ekstrem: Perubahan iklim yang tidak menentu bisa memengaruhi pertumbuhan sawit, terutama pada fase awal.
- Kebutuhan modal: Investasi awal untuk pembelian bibit, pupuk, dan peralatan cukup besar. Namun, hasil panen yang melimpah akan menutupi biaya tersebut.
Penutup
Itulah panduan lengkap tentang cara menanam sawit dan perawatannya. Kelapa sawit memang merupakan tanaman yang membutuhkan perencanaan dan perawatan yang baik, tetapi jika dilakukan dengan benar, hasilnya bisa sangat memuaskan. Dengan jarak tanam yang ideal, bibit unggul, dan pemeliharaan yang konsisten, Anda bisa menikmati panen yang melimpah hingga puluhan tahun.
Bagaimana? Apakah Anda siap untuk memulai kebun kelapa sawit Anda sendiri? Selamat mencoba, dan semoga sukses!
Baca Juga: