web stats
Lompat ke konten
Home » Blog » Teknologi » 10 Contoh Kejahatan yang Marak Terjadi Dalam Dunia Digital

10 Contoh Kejahatan yang Marak Terjadi Dalam Dunia Digital

contoh kejahatan yang marak terjadi dalam dunia digital adalah

10 Contoh Kejahatan yang Marak Terjadi Dalam Dunia Digital – Cybercrime adalah kejahatan yang dilakukan melalui internet atau jaringan komputer. Ini termasuk berbagai macam kejahatan, seperti pencurian identitas, phishing, malware, ransomware, dan lain-lain. Cybercrime dapat menyebabkan kerugian materi dan kehilangan privasi bagi individu atau perusahaan yang menjadi korban. Kejahatan digital ini juga dapat membahayakan keamanan nasional dan keamanan jaringan komputer.

Cybercrime ini bisa dibilang juga sebagai kejahatan digital. Semakin populernya internet di masyarakat, maka kejahatan digital ini pun semakin ramai juga, baik itu pelaku maupun korbannya.

Contoh Kejahatan yang Marak Terjadi dalam Dunia Digital adalah:

Berikut adalah beberapa contoh kejahatan yang marak terjadi dalam dunia digital:

1. Pencurian identitas

Contoh kejahatan yang marak terjadi dalam dunia digital pertama adalah pencurian identitas. Kejahatan model ini sering sekali kita dengar terjadi di masyarakat.

Kejahatan ini terjadi ketika seseorang mencuri informasi pribadi seperti nama, nomor telepon, alamat, dan nomor rekening untuk mengambil keuntungan atau merugikan orang lain.

Pencurian identitas digital adalah suatu kejahatan yang melibatkan penggunaan informasi pribadi seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak sah atau merugikan secara finansial. Pencurian identitas dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti phishing, malware, atau mencuri informasi yang disimpan di komputer atau perangkat mobile.

Untuk mencegah pencurian identitas digital, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Gunakan sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online. Jangan menggunakan sandi yang mudah diingat atau sandi yang sama untuk akun yang berbeda.
  • Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan pada akun online Anda.
  • Jaga kerahasiaan informasi pribadi Anda. Jangan memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
  • Gunakan perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi komputer Anda dari serangan malware.
  • Jangan klik pada tautan atau unduh file yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal. Ini dapat menjadi cara penipu menyebarkan malware atau mencoba untuk mencuri informasi pribadi Anda.

Jika Anda merasa bahwa identitas Anda telah dicuri, segera hubungi bank Anda dan akun online yang terkait. Sebagai tambahan, Anda juga dapat menghubungi lembaga keuangan atau layanan keamanan cyber untuk meminta bantuan.

2. Phishing

Phishing adalah teknik penipuan yang menggunakan email atau pesan teks palsu yang dibuat untuk menyerupai sumber yang dapat dipercaya, seperti bank atau perusahaan, untuk mengelabui pengguna untuk memberikan informasi pribadi atau memasukkan password mereka.

Teknik ini bisa jua dilakukan dengan menyajikan website yang terlihat asli, tetapi sebenarnya palsu, yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi atau finansial. Teknik ini sering digunakan oleh para penjahat cyber untuk mencuri identitas atau melakukan kejahatan lainnya.

Pesan phishing biasanya terlihat seperti pesan dari perusahaan atau organisasi yang terpercaya, seperti bank atau e-commerce. Mereka menggunakan taktik seperti mengirim tautan yang harus diklik atau meminta informasi pribadi seperti username dan password. Jika Anda tidak berhati-hati, Anda mungkin akan terkecoh dan memberikan informasi pribadi Anda kepada penipu.

Untuk mencegah phishing, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  • Jangan memberikan informasi pribadi atau finansial kepada orang yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
  • Jangan mengklik tautan yang tidak dikenal atau yang dikirim oleh orang yang tidak dikenal.
  • Jika Anda menerima pesan yang mencurigakan, verifikasi dengan perusahaan atau organisasi yang mengirimkan pesan tersebut melalui cara lain, seperti menghubungi mereka melalui nomor telepon yang tercantum di situs web resmi mereka atau melalui akun media sosial resmi mereka.
  • Gunakan perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi komputer Anda dari serangan malware yang dapat mencuri informasi pribadi Anda.
  • Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan pada akun online Anda.

3. Malware

Malware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan atau merugikan pada komputer atau perangkat mobile. Contoh malware termasuk virus, worm, trojan, ransomware, dan spyware.

Virus adalah perangkat lunak yang dapat menyebar ke sistem lain dengan cara menyisipkan diri ke dalam program atau dokumen yang sah. Ketika program atau dokumen tersebut dijalankan, virus juga akan dijalankan dan dapat melakukan berbagai tindakan merugikan, seperti mengubah atau menghapus data, atau menyebarkan diri ke sistem lain.

Worm adalah perangkat lunak yang mirip dengan virus, tetapi dapat menyebar dengan cara menggunakan jaringan komputer atau internet. Worm tidak memerlukan program atau dokumen sah untuk menyebar, sehingga dapat dengan cepat menyebarkan diri ke sistem lain.

Trojan adalah perangkat lunak yang terlihat seperti program atau aplikasi yang sah, tetapi sebenarnya berisi kode yang merugikan. Ketika program tersebut dijalankan, trojan akan melakukan tindakan merugikan seperti mengakses informasi pribadi atau mengirimkan data ke server kontrol penjahat.

Ransomware adalah perangkat lunak yang mengunci atau mengenkripsi data pada komputer sasaran, kemudian menuntut tebusan untuk membuka kunci atau mendekripsi data tersebut.

Spyware adalah perangkat lunak yang dipasang di komputer sasaran tanpa sepengetahuan pengguna, kemudian mengumpulkan informasi pribadi atau mengubah pengaturan sistem.

Untuk mencegah malware, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  • Gunakan perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi komputer Anda dari serangan malware.
  • Jangan mengklik pada tautan atau mengunduh file yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal.
  • Jangan mengklik pada tautan yang tidak dikenal yang muncul di situs web atau email.
  • Pastikan untuk selalu mengupdate perangkat lunak yang Anda gunakan, terutama perangkat lunak keamanan.
  • Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan pada akun online Anda.

4. Cyberbullying

Cyberbullying adalah tindakan kekerasan yang dilakukan secara online, melalui media sosial, pesan teks, atau email. Tindakan ini dapat berupa penyiksaan verbal atau fisik, penyiksaan seksual, atau diskriminasi. Cyberbullying dapat terjadi kepada siapa saja, tetapi sering terjadi pada anak-anak dan remaja yang lebih muda.

Tindakan cyberbullying dapat mencakup pembuatan dan pembagian konten yang tidak senonoh atau menghina, penyiksaan verbal atau fisik melalui pesan teks atau media sosial, atau penyiksaan seksual melalui pembagian foto atau video yang tidak senonoh.

Untuk mencegah cyberbullying, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Gunakan privasi yang tepat pada akun media sosial Anda untuk membatasi orang yang dapat mengakses informasi pribadi Anda.
  2. Jangan memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
  3. Jangan membalas atau membagikan konten yang tidak senonoh atau menghina orang lain.
  4. Jika Anda menjadi korban cyberbullying, segera laporkan kepada administrator media sosial atau kepada orang tua, maupun pihak yang berwajib jika diperlukan.
  5. Gunakan perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi komputer Anda dari serangan malware yang dapat mencuri informasi pribadi Anda.
  6. Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan pada akun online Anda.

5. Penyalahgunaan media sosial

Penyalahgunaan media sosial adalah tindakan yang tidak sesuai atau tidak etis yang dilakukan melalui media sosial, seperti menyebarkan informasi yang tidak benar atau menghina orang lain.

Dampak dari penyalahgunaan media sosial dapat menyebabkan kerugian finansial, reputasi, atau kesejahteraan emosional bagi individu atau organisasi yang terkena dampaknya.

Kejahatan digital ini dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti menyebarkan informasi yang tidak benar atau memfitnah, menyiarkan konten yang tidak senonoh atau menghina, atau melakukan tindakan kekerasan secara online.

Untuk mencegah penyalahgunaan media sosial, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Gunakan privasi yang tepat pada akun media sosial Anda untuk membatasi orang yang dapat mengakses informasi pribadi Anda.
  2. Jangan memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
  3. Jangan membagikan atau menyebarkan informasi yang tidak benar atau memfitnah.
  4. Jangan membagikan atau menyiarkan konten yang tidak senonoh atau menghina orang lain.
  5. Jika Anda menjadi korban penyalahgunaan media sosial, segera laporkan kepada administrator media sosial atau kepada orang tua atau guru Anda.
  6. Gunakan perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi komputer Anda dari serangan malware yang dapat mencuri informasi pribadi Anda.
  7. Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan pada akun online Anda.

6. Penjualan ilegal

Penjualan ilegal adalah kegiatan menjual barang atau jasa secara tidak sah atau tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Ini termasuk kegiatan penjualan barang atau jasa yang dilarang oleh hukum, seperti narkoba, senjata, atau barang curian, atau kegiatan penjualan yang tidak memenuhi standar keamanan atau kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah.

Penjualan ilegal dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti melalui jaringan kriminal atau melalui internet. Penjualan ilegal dapat menimbulkan bahaya bagi konsumen, karena barang atau jasa yang dijual mungkin tidak memenuhi standar keamanan atau kualitas yang ditetapkan, atau dapat merugikan negara dengan tidak membayar pajak atau tidak memenuhi regulasi yang berlaku.

Untuk mencegah penjualan ilegal, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Jangan membeli barang atau jasa dari sumber yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
  2. Jangan membeli barang atau jasa yang dilarang oleh hukum.
  3. Gunakan perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi komputer Anda dari serangan malware yang dapat mencuri informasi pribadi Anda.
  4. Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan pada akun online Anda.
  5. Laporkan kegiatan penjualan ilegal yang Anda ketahui kepada pihak berwenang atau kepada organisasi yang terkait.

7. Scam

Contoh kejahatan yang marak terjadi dalam dunia digital selanjutnya adalah scam.

Scam adalah kegiatan penipuan yang dilakukan dengan menggunakan berbagai cara untuk mengelabui orang lain agar memberikan uang atau informasi pribadi. Penipuan ini dapat terjadi melalui surat, telepon, atau internet, dan dapat mencakup berbagai topik, seperti penawaran investasi yang tidak sah, penjualan produk yang tidak memenuhi janji, atau pencurian identitas.

Jika Anda membeli barang secara online dan barangnya tak kunjung sampai, itu juga termasuk dalam aktivitas scam.

Untuk mencegah scam, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Jangan memberikan uang atau informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
  2. Jangan tergiur oleh penawaran yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
  3. Verifikasi keabsahan penawaran atau informasi yang diterima dengan cara mencari ulasan atau menghubungi lembaga terkait sebelum membuat keputusan.
  4. Gunakan perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi komputer Anda dari serangan malware yang dapat mencuri informasi pribadi Anda.
  5. Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan pada akun online Anda.
  6. Laporkan kegiatan penipuan yang Anda ketahui kepada pihak berwenang atau kepada organisasi yang terkait.

8. Hacktivisme

Hacktivisme adalah tindakan kejahatan cyber yang dilakukan dengan tujuan ideologis atau politis.

Aktivitas ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan hack yang dilakukan dengan tujuan politik atau sosial, biasanya dengan maksud untuk menyuarakan suatu pendapat atau mempromosikan suatu ideologi.

Kejahatan digital ini dapat melibatkan berbagai macam kegiatan, seperti menyerang situs web, memblokir akses ke situs web, atau memposting pesan di internet dengan maksud untuk menyebarkan pesan atau menyampaikan suatu pendapat.

Kegiatan hacktivisme dapat dilakukan oleh individu atau kelompok, dan seringkali dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik keamanan komputer yang tidak sah. Hacktivisme dapat mencakup berbagai macam tindakan yang tidak sah, termasuk kegiatan yang merugikan orang lain atau mengancam privasi seseorang.

Baca Juga: 5 Ciri-ciri Kecanduan Media Sosial yang Tidak Disadari

9. Pencurian data

Contoh kejahatan yang marak terjadi dalam dunia digital selanjutnya adalah pencurian data. Pencurian data terjadi ketika seseorang mencuri informasi sensitif atau rahasia dari sebuah perusahaan atau individu.

Pencurian data adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengambil atau menyalahgunakan informasi yang tidak sah tanpa izin dari pemiliknya.

Kejahatan digital ini dapat melibatkan berbagai macam informasi, seperti data pribadi, data perusahaan, atau data yang berkaitan dengan keamanan negara.

Kegiatan ilegal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan teknik hacking, phishing, atau menyusup ke sistem informasi dengan menyamar sebagai anggota yang sah.

Pencurian data dapat menimbulkan berbagai macam dampak negatif bagi pemilik data, seperti kehilangan privasi, kerugian finansial, atau bahkan kerusakan reputasi.

Oleh karena itu, pencurian data merupakan tindakan ilegal yang dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku di suatu negara.

Ini sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan pencurian identitas, hanya saja cakupannya lebih luas, bukan hanya sekedar identitas, tapi juga data-data yang penting.

10. Penyalahgunaan layanan internet

Contoh kejahatan yang marak terjadi dalam dunia digital terakhir adalah penyalahgunaan layanan internet.

Penyalahgunaan layanan internet adalah tindakan yang melanggar aturan atau peraturan yang berlaku untuk menggunakan layanan internet.

Ini termasuk berbagai tindakan yang dapat merugikan orang lain atau membahayakan sistem, seperti menyebarkan virus, mengirim spam, mencuri informasi pribadi, atau melakukan tindakan kekerasan atau intimidasi melalui internet.

Penyalahgunaan layanan internet dapat mengakibatkan sanksi atau hukuman yang berbeda-beda tergantung pada negara tempat tindakan tersebut dilakukan, dan dapat juga mengakibatkan pencabutan atau pembatasan akses ke layanan internet.

Baca Juga: Cara Menggunakan Media Sosial dengan Baik dan Bijak

Cara Menghindari Kejahatan Cyber atau Digital

Sebenarnya dari contoh kejahatan yang marak terjadi dalam dunia digital di atas, sudah dijelaskan juga bagaimana cara menghindari kejahatannya. Namun, akan Kami rangkum ulang secara umum agar Anda dapat mengikutinya untuk berbagai keperluan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kejahatan cyber atau kejahatan yang dilakukan melalui internet:

  1. Gunakan password yang kuat dan unik: Buat password yang sulit ditebak dengan menggunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol, dan jangan menggunakan password yang sama untuk akun yang berbeda.
  2. Jaga kerahasiaan informasi pribadi: Jangan memberikan informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, nomor identitas, atau alamat kepada orang yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
  3. Gunakan perangkat lunak keamanan: Instal perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall untuk melindungi komputer atau perangkat mobile dari serangan cyber.
  4. Jangan klik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan: Jangan klik tautan atau unduh berkas dari sumber yang tidak dikenal atau tidak terpercaya, karena ini dapat mengakibatkan serangan cyber atau penyebaran virus.
  5. Gunakan layanan internet yang terlindungi: Gunakan jaringan internet yang terlindungi dengan kata sandi atau layanan VPN (Virtual Private Network) untuk menghindari penyadapan atau serangan cyber saat mengakses internet di tempat umum.
  6. Berhati-hati dengan phishing: Jangan memberikan informasi pribadi atau login ke situs yang tidak terpercaya atau tidak dikenal, terutama jika Anda mendapatkan email atau pesan yang mencurigakan yang mengaku sebagai perusahaan atau organisasi terpercaya.
  7. Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) atau autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambah lapisan keamanan pada akun online Anda.

Baca Juga: Teknik Jitu Cara Berjualan di Media Sosial

Well, poin-poin di atas merupakan contoh kejahatan yang marak terjadi dalam dunia digital, yang semakin lama akan terus berkembang trik-triknya. Oleh sebab itu, Kami menyarankan Anda agar selalu berhati-hati, dan selalu mengikuti perkembangan digital yang sedang terjadi. Tujuannya agar Anda bisa lebih mawas diri.